CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Tuesday, March 24, 2009

Perkabaran Jibril ttg Neraka kpd Rasulullah SAW

i just finished reading Bertemu Janji Allah by Tuan Guru Dato' Nik Abdul Aziz yang cukup hebat membuat kan saya rasa nak buat applause sambil sommersault 2-3 kali. the book comes in two part, which i bought both at one time sebab this book is selling hot (bookworm alert! eaton's masih ada 4-5 buah part 1 & part 2). sub dia after the big title Bertemu Janji Allah is 'menyingkap kisah Mahsyar yang menyayat hati'. Menyayat hati itu adalah perkataan yang sgt sesuai, because i doubt anyone could be at ease after reading this book.
memetik cerita ttg perkabaran Jibril AS mengenai neraka Jahannam...

Ath-Thabrani meriwayatkan; "Jibril dtg kpd Rasulullah SAW pd waktu yang tidak biasa dia dtg. kemudian baginda berdiri menyambut kedatangannya seraya berkata;

"Wahai Jibril, belum pernah aku lihat engkau berubah rupa."
Jibril berkata, "aku datang setelah Allah memerintahkan aku mengintip neraka."
Rasulullah SAW btny; "Wahai Jibril, ceritakan kepadaku ttg keadaan neraka!"
"sesungguhnya Allah SWT memerintahkan jahanam supaya menyalakan api seribu tahun hingga menjadi putih. Lalu Dia memerintahkan spy menyala seribu tahun lagi hingga menjadi merah. dan kemudian Dia memerintahkan supaya menyala seribu tahun lagi, sehingga warnanya bertukar menjadi hitam pekat. tidak kelihatan lagi cahayanya dan tidak terpadam lagi nyalanya. Demi Zat yang mengutusmu sebagai nabi yang benar, kalau jahanam itu dibuka sebesar lubang jarum, matilah seluruh penghuni bumi kerana kepanasan. Demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran, jika sahaja seorang penjaga jahanam menjelma ke dunia, tentulah seluruh penghuninya akan mati kerana ngeri melihat rupanya yang amat buruk serta baunya yang amat busuk. Demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran, kalau sepotong rantai ahli neraka diletakkan di atas gunung, tentu akan lebur dan meleleh ke dasar bumi."
kemudian Rasulullah SAW memandangi Jibril yang telah menangis itu lalu bertanya "Wahai Jibril, mengapa engkau menangis, engkau telah mempunyai kedudukan di sisi Allah".
Jibril menjawab "Bagaimana aku tidak menangis. Justeru aku lebih berhak menangis. Siapa tahu dlm ilmu Allah keadaanku menjadi lain. aku tidak tahu kalau-kalau aku diseksa dgn seksaan Iblis. Bukankah Iblis itu sendiri juga daripada malaikat. aku tidak tahu. Kalau-kalau aku diseksa seperti seksa Harut & Marut."
Kemudian Rasulullah SAW menangis, sampai ada suara memanggil; "Wahai Jibril dan Muhammad, kamu telah diamankan. Tidak akan menderhakain-Nya"

Jibril kemudian naik dan Rasulullah pun keluar. Baginda berjumpa dgn org Ansar yang tertawa riang dan bermain-main. Rasulullah SAW bersabda "Adakah engkau tertawa sedang di belakang mu ada neraka? Kalau engkau tahu apa yang aku tahu, tentu engkau akan sedikit ketawa dan byk menangis. tentunya kamu tidak lalu makan dan minum. malah kamu akan keluar ke masjib, bertiarap kepada Allah SWT."

Kemudian ada suara memanggil "Wahai Muhammad, jgnlah engkau membenci hamba-Ku. engkau Ku utus sebagai pemberi khabar gembira, bukan untuk menyedihkan mereka."

Rasulullah SAW lalu bersabda "luruskanlah dan mendekatlah"


wallahu a'alam. hanya Allah yang Maha Mengetahui....
setiap kita ini wajib mengimani hari Kiamat, mengimani adanya Syurga dan Neraka. InsyaAllah, jgnlah kita lalai saat menjadi musafir di dunia ini bagi sampai ke destinasi kita yang kekal iaitu di akhirat kelak. Mudah-mudahan kita di lindungi daripada menyeleweng dari janji sumpah setia kita sebelum kita di tiupkan ke rahim ibu...

Thursday, March 19, 2009

perihal org berbeza teras Iman

semalam pergi jumpa "Ustaz Muda"...tapi "Ustaz Sedang2 Muda" tiada pula (PDRM,hot!)...waktu duduk tu...teringat pula tulisan Tok Guru Dato' Nik Aziz:

Di padang Mahsyar nanti ada org yang berada dlm tmpt yang terang-benderang, malangnya ramai pula yang bersesak di tempat yang gelap pekat meskipun mereka berada di tempat yang sama. ada pula yang karam dalam lautan peluh, sebaliknya ada pula yang duduk rehat di bawah naungan 'Arasy Allah. Semuanya terjadi di Mahsyar.

Abu Bakar bin Barjan berkata, keadaan demikian berlaku sebagaimana keadaan yang sama berlaku di dunia ini. Contohnya ada beberapa org yang belajar dengan guru yang sama, tetapi antara murid itu ada yang menjadi ulama dan sebaliknya ada juga murid yang terus dgn perangai buruknya, walaupun mereka memiliki ilmu daripada guru yang sama. Namun natijahnya adakalanya berbeza.

that's so true, kalau di lihat saya dan Ustaz muda tu menuntut tempat yang sama, tapi akhirnya dia jadi ustaz muda, dan saya terus dgn hidup yang serba biasa. itu namanya TAKDIR dan HIDAYAH yang menjadi rahsia Allah. si kawan hafazan, saya tu Yaasin pun masih sangkut-sangkut. tandanya Allah tu mahu saya bertahan supaya dapat belajar ilmuNya yang luas dan hanya Dia yang ada Segalanya.

di sana saya duduk menundukkan diri, bermuhasabah melihat Ustaz Muda. sederhana. segala ttg dia sederhana. saya? buka kasut roxy di luar. bagi dia mesti roxy tu duniawi. MasyaAllahu la quwata illabillah. tanpa apa2 indikasi yang jelas pun terpancar dari diri nya yang dia itu sungguh ukhrawi.

nakalnya, dalam hati saya sempat lagi bbisik "dia ne minum manis pun nda ne, makan pun berenti sebelum kenyang. tu la pasal boleh menghafaz n membaca Kalam Allah dengan cukup feel lagi. tutup mata tu geng".

tapi, ustaz sedang2 muda tu HOT tau. hehehe saya nda pandang lama, saya tu masih menahan mata. jgn sampai bertentang mata nanti berdosa pula hehehehe :P me, still with my naughty ways

Wednesday, March 18, 2009

Salah Satu Dr 4 Imam Besar

MasyaAllahu la kuwata illabillah, baru-baru ne berkesempatan menghabiskan buku al-Imam as-Syafie Kegemilangan Ilmu & Pemikiran keluaran karya bestari (penulisnya banyak campur-campur). a good book, bahagian depan tu agak berat untuk di baca, tapi kemudian it was an easy read. penting juga untuk tau sejarah 4 Imam besar.

kebetulan buka mail, ada seorang akhi yang berkongsi cerita yang sungguh MasyaAllah. ternyata Allah itu menciptakan sebaik-baik ciptaan itu adalah manusia, dan sebaik-baik manusia adalah yang menggunakan akal fikiran. enjoy the story that i copied, a TRUE story.

The Wise Young Muslim Boy Many years ago,

During the time of the Tâbi'în = followers (the generation of Muslims after the Sahâbah (the Sahâbah are the peoples who lived with the prophet and followed him)), Baghdâd was a great city of Islam. In fact, it was the capital of the Islamic Empire and, because of the great number of scholars who lived there, it was the center of Islamic knowledge.

One day, the ruler of Rome at the time sent an envoy to Baghdad with three challenges for the Muslims. When the messenger reached the city, he informed the khalîfah = Emperor, that he had three questions which he challenged the Muslims to answer.
The khalîfah gathered together all the scholars of the city and the Roman messenger climbed upon a high platform and said, "I have come with three questions. If you answer them, then I will leave with you a great amount of wealth which I have brought from the king of Rome."
As for the questions, they were:
"1- What was there before Allâh?"
"2- In which direction does Allâh face?"
"3- What is Allâh engaged in at this moment?"

The great assembly of people were silent. (Can you think of answers to these questions?)
In the midst of these brilliant scholars and students of Islam was a man looking on with his young son: "O my dear father! I will answer him and silence him!" said the youth.
So the boy sought the permission of the khalîfah to give the answers and he was given the permission to do so.
The Roman addressed the young Muslim and repeated his first question, "What was there before Allâh?"
The boy asked, "Do you know how to count?"
"Yes," said the man.
"Then count down from ten!" So the Roman counted down, "ten, nine, eight, ..." until he reached "one" and he stopped counting
"But what comes before 'one'?" asked the boy.
"There is nothing before one- that is it!" said the man.
"Well then, if there obviously is nothing before the arithmetic 'one', then how do you expect that there should be anything before the 'One' who is Absolute Truth, All-Eternal, Everlasting the First, the Last, the Manifest, the Hidden?" Now the man was surprised by this direct answer which he could not dispute.
So he asked, "Then tell me, in which direction is Allâh facing?"
"Bring a candle and light it," said the boy, "and tell me in which direction the flame is facing."
"But the flame is just light- it spreads in each of the four directions, North, South, East and West. It does not face any one direction only," said the man in wonderment.
The boy cried, "Then if this physical light spreads in all four directions such that you cannot tell me which way it faces, then what do you expect of Allâh the Nûru-Samâwâti-wal-'Ard= Allâh the Light of the Heavens and the Earth!? Allâh - Light upon Light, Allâh - faces all directions at all times."
The Roman was stupefied and astounded that here was a young child answering his challenges in such a way that he could not argue against the proofs. So, he desperately wanted to try his final question.
But before doing so, the boy said, "Wait! You are the one who is asking the questions and I am the one who is giving the answer to these challenges. It is only fair that you should come down to where I am standing and that I should go up where you are right now, in order that the answers may be heard as clearly as the questions."
This seemed reasonable to the Roman, so he came down from where he was standing and the boy ascended the platform. Then the man repeated his final challenge, "Tell me, what is Allâh doing at this moment?"
The boy proudly answered, "At this moment, when Allâh found upon this high platform a liar and mocker of Islam, He caused him to descend and brought him low. And as for the one who believed in the Oneness of Allâh, He raised him up and established the Truth.
...Every day He exercises (universal) power (Surah 55 ar-Rahmân, Verse 29)."
The Roman had nothing to say except to leave and return back to his country, defeated.
Meanwhile, this young boy grew up to become one of the 4 most famous scholars of Islam.
Allâh, the Exalted, blessed him with special wisdom and knowledge of the deen.
His name was "Abu Hanîfah" (rahmatullâh 'alayhi= Allâh have mercy on him) and he is known today as Imâm-e-A'dham, the Great Imâm and scholar of Islam.
--- All that are in the heavens and the earth entreat Him. Every day He exerciseth (universal) power. (Quran 55-29)

MasyaAllah....surah ar-Rahman, kalau di dalami sungguh indah maksudnya....

Blog baru

Alhamdulillah, akhirnya a new blog is born. Blog yg ini, sekadar mengisi kelapangan, memisahkan sedikit sebanyak elemen keagamaan dari blog sebelah... (takut nanti org roll eyes lah pulak!)... jadi di sini tanpa batasan la kiranya (sebab ini blog saya kan).

InsyaAllah, di blog ini akan saya kongsikan isi-isi buku yang sedang saya bacakan, ulasan isi-isi yang ada, berkongsi potongan ayat-ayat Quran yang indah, hadith-hadith dan sunnah Rasulullah. InsyaAllah juga cerita-cerita keagamaan. InsyaAllah, bagi berkongsi ilmu, saya pasti kamu pun bue kongsi sama-sama di sini....

behh...macam formal pula tauuuuuuuuu skali di blog sini hehehehe...